Toad Jumping Up and Down

Jumat, 06 September 2013

Curahan hati istri Serda Ucok Tigor Simbolon, Enis Nurwati..

Jumat 6 September 2013
            -11.17-

Seperti biasa saat tiba di kantor, aktivitas yang gue lakukan setelah menyalakan komputer adalah cek recent update Blackberry gue.. hihiihiii... *ketahuan ga punya kerjaan yehh..

Dan seketika, gue tertarik dengan  profil picture temen gue. Temen gue pasang gambar Serda Ucok.


Gue pun memulai percakapan dengan temen gue. Di chat, dia memberi info tentang hukuman yang diterima oleh serda ucok. Dan kami pun melakukan percakapan yang intinya sangat menyayangkan kenapa serda ucok di vonis selama itu + di pecat sebagai prajurit bangsa.


Terhenyak hati dan langsung meneteskan air mata, saat temen gue pun kemudian mengirimkan artikel singkat, tentang curahan hati yang diungkapkan oleh istri dari Serda Ucok (*yang belakangan baru gue tahu dari mbah gugel, istri Serda Ucok bernama : Enis Nurwati).

"Dengan mata berkaca dan hati sangat teriris kudengar pembacaan vonis pada suami ku dari depan layar televisi.. Hakim akhirnya mengetuk palunya yang agung, suamiku di pidana 10 tahun dan dipecat dari kedinasan. Tak ada yang bisa mencegah air mata ini berlinang begitu saja. Ya Allah aku meyakini ini adalah musibah. Aku tak yakin mampu bertahan. Tapi aku masih mempunyai anak anak yang harus kuhidupi.


Dulu waktu suamiku tugas jauh di ujung negri sana, aku masih mampu bertahan, selalu menunggu dia dengan hati bangga bahwa ia pergi tugas demi bangsa. Tapi kini berbeda, aku menunggunya pulang dari balik jeruji besi disertai pandangan miring orang orang. Oh, kasihan suamiku sayang.. biasanya kulihat tiap hari berangkat dinas dengan seragam kebangganku. Kini, rasanya aku tak bisa membayangkan bagaimana dia didalam jeruji besi sebagai tahanan.



Suamiku sayang..

Jujur saja, awalnya aku kaget tak karuan setelah suamiku dipanggil karena musibah itu. Rasanya seperti disambar petir. Aku takut sekali.. yang kupikirkan saat itu bagaimana nasib keluarga kami seandainya suamiku akhirnya dipecat, bagaimana nasib anakku yang masih kecil dan butuh biaya. Aku jadi kesal sendiri dengan tindakan suami ku itu dan akhirnya mengorbankan keluarga seperti ini. 


Tapi pikiran komersial itu, lambat laun mencair setelah hampir tiap kali aku menjenguk suamiku di tahanan. Raut wajahnya yang sangat menyesal padaku meski ia tidak berkata apa apa, aku tahu dia pun merasa frustasi. Jelas sekali aku bisa merasakan perasaannya itu.. Saat kubawa lauk dari rumah dalam rantang sederhana dan kusodorkan padanya, dia menunduk. Tidak berkata apa apa, tapi tanganku yang masih memegang rantang disentuhnya.. Disitu aku menggigit bibir, aku tak kuat menghadapi redupnya cahaya suamiku yang biasanya selalu tersenyum riang saat nonton tv dirumah bersama keluarga hampir sepanjang malam setelah ia pulang dinas. 

"dek, kalau aku bukan lagi seorang tentara, apa kamu masih tetap mencintaiku?"


Artikel singkat itu sangat mencabik hati gue. Gue cengeng, sehingga gampang tersentuh oleh suatu tulisan seperti itu. Entah benar atau tidaknya bahwa curahan hati itu ditulis langsung oleh  istri Serda Ucok, gue ikut bersimpati dengan apa yang terjadi pada Serda Ucok dan keluarganya. Gue pun gak bisa membayangkan kalau gue berada di posisi istri serda Ucok. Sedih teramat sangat dan tertekan, tapi harus bangkit untuk berjuang demi anak yang masih sangat kecil.


*menghela nafas sebentar.. dan langsung teringat suami yang juga berprofesi sebagai prajurit bangsa.

Suami ku Ika Yudha Saputra...
Semoga dengan adanya peristiwa ini, papa bisa lebih berhati hati dalam bertindak yaa. Tidak selalu menggunakan emosi, walaupun aku percaya papa hampir jarang menunjukkan emosinya. :) Ingat aku dan alif terus yaa jika tiba tiba, emosi hadir memenuhi ruang hati papa. Coz we love you so much Pap.. :* kiss


*Mangga dua-jakarta*






Kamis, 05 September 2013

Alhamdulillah.. ^_^

Kamis, 5 September 2013
               -22.33-

Malam ini gue cuma mau bersyukur... just say 'alhamdulillah' untuk semua nikmat yg Allah udah kasih ke gue. Terutama nikmat dimana Allah sudah melengkapi keluarga kecil gue.

Suami yang penyayang, anak yang lucu dan sedang lucu lucunya,,

Alifiandra Abyasa Saputra.. yaa itu nama jagoan kecil gue. Alif lahir hari kamis tgl 29 november 2012 di RSPAD.Alifiandra sendiri artinya anak pertama yang kuat. Abyasa artinya pandai (diambil dari mananya nanya mbah gugel ajah yaa).. dan Saputra itu, nama belakang papanya. :P Ika Yudha Saputra,yaa itu nama papanya alif sekaligus suami, partner, sahabat yang terkadang bisa menjadi musuh buat gue.. :D Mereka jiwa gue.. mereka semangat gue.


Dan malam ini,,, gue merasakan kedamaian tersendiri saat melihat alif tidur dengan pulasnya... damai yang gak bisa gue gambarkan dengan pena mahal sekalipun. Ahh alif, cepat besar yaa nak.. tumbuhlah menjadi anak yang takut Allah, pintar, sayang dengan ke dua orang tua dan bisa membuat bangga mama papa dan bangsa.  love you son.


*Kalisari, cijantung-jakarta*


Di saat hati yang berbicara

Kamis, 5 september 2013
              -16.10-

Hari ini, sebenernya gue bisa berperan jadi malaikat jahat yg memberhentikan rezeki orang seketika. Tapi itu gak gw lakukan walau sebenernya gw juga memendam kekesalan dan kecewaan. 

Orang itu sangat salah dan sudah terbukti salah. tapi gue lebih memilih atasan gw yang memutuskan semuanya. Dan akhirnya orang bersalah itu, lagi dan lagi diberi kesempatan untuk mengais rezeki di tempat ini oleh boss gue. Skorsing yang awalnya kita rundingkan untuk 2 minggu, di putuskan sepihak oleh boss gue menjadi seminggu. Alasannya ? boss gue bilang kalo dia punya anak 2 yg masih kecil kecil. Gue pun beranggapan bahwa lagi dan lagi boss gue menyimpan maling yang tidak rapih mainnya. 

Orang ini, tidak hanya sekali dua kali "bermain" dan tidak hanya sekali dua kali pun yang 'tercium'. Tapi boss gue selalu menggunakan hatinya daripada logikanya untuk menyelamatkannya. "punya 2 anak yang masih kecil" adalah alesan yang selalu boss gue gunakan untuk membelanya.

Anak kesayangan ? entahlah, tapi boss gue berkelit kalo gue bilang orang itu adalah anak kesayangannya. Hanya saja boss gue selalu bilang : " gue cuman kasian sama anak istrinya kalo dia nganggur. gue pernah jadi pengangguran soalnya." 

Well, hidup itu keras boss... gue gak minafik kalo semua orang itu butuh uang dan punya kebutuhan, tapi ada caranya untuk bisa bertahan hidup dengan tidak "main kotor". ketahuan pula... * geleng geleng kepala.

Hal yang bisa gue ambil dari hari ini adalah, gue punya bos yang baik... Dia masih menggunakan hatinya untuk urusan pekerjaan sekalipun.. Profesionalkah namanya ? entahlah.. yang jelas, kalau gue ada di posisi boss gue dan gue diharuskan untuk mengambil keputusan penting itu... gue pasti akan mengambil keputusan untuk tidak memelihara maling yang tidak pintar menjadi anak buah gue, walaupun maling itu memiliki 10 anak sekaligus. Jahat atau profesional ? terserah anda yang menilai... ^_^


*Mangga dua-Jakarta*